Entri yang Diunggulkan

MEMAHAMI PUISI SECARA CEPAT

bila kita hendak memahami puisi dengan cepat berikut elemen utama yang perlu diperhatikan. 1. tema puisi 2. Rasa 3. Kata Kongkrit 4.Ejam...

Rabu, 20 Maret 2019

ELEMEN PEMBANGUN PUISI

Unsur Utama Puisi adalah Tema, Nada, Rasa dan Tujuan,  Tema adalah persoalan utama yang menjadi ekspresi bagi penyair sebagaimana layaknya pengarang memiliki hal yang ingin disampaikan maka dalam puisi tema adalah masalah yang menjadi persoalan menggelitik fikiran yang ingin ia sampaikan. Rasa adalah suasana hati pengarang dalam menyampaikan karyanya dakalanya ini disebut sudut pandang. sudut pandang. ini adalah sisi si penyair memandang maslah yang ia sampaikan apakan ia suka, sedih benci dan sebagainya. Nada adalah intonasi yang  dipakai secara emosional mislanya dengan rasa melankolis atau perasaan berlebihan, dengan kekuatan hati atau ketegaran atau dengan kemarahan yang angkuh atau kesombongan. selanjutnya tujuan adalah maksud si penyair dalam menciptakan karyanya apakah dengan maksud sekedar mengajak orang memikirkan masalah yang diusungnya sebagai wacana atau ajakan bahkan sebagai ungkapam belaka dari perasaannya.
lebih lengkap silahkan berjunung kehalaman : https://iniwebhamdan.wordpress.com/2012/05/17/pengertian-puisi-dan-unsur-unsurnya/ 

Selanjutnya dikutip dari sumber diatas untuk memahami puisi terdapat beberapa hal yang harus dikuasai :

  1. Citra penglihatan, yaitu citraan yang timbul oleh penglihatan atau berhubungan dengan indra penglihatan
  2. Citra pendengaran, yaitu citraan yang timbul oleh pendengaran atau berhubungan dengan indra pendengaran
  3. Citra penciuman dan pencecapan, yaitu citraan yang timbul oleh penciuman dan pencecapan
  4. Citra intelektual, yaitu citraan yang timbul oleh asosiasi intelektual/pemikiran.
  5. Citra gerak, yaitu citraan yang menggambarkan sesuatu yanag sebetulnya tidak bergerak tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak.
  6. Citra lingkungan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-gambaran selingkungan
  7. Citra kesedihan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-gambaran kesedihan
  1. perbandingan (simile), yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain dengan mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, sebagai, bak, seperti, semisal, umpama, laksana, dll.
  2. Metafora, yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain tanpa mempergunakan kata-kata pembanding.
  3. Perumpamaan epos (epic simile), yaitu perbandingan yang dilanjutkan atau diperpanjang dengan cara melanjutkan sifat-sifat perbandingannya dalam kalimat berturut-turut.
  4. Personifikasi, ialah kiasan yang mempersamakan benda dengan manusia di mana benda mati dapat berbuat dan berpikir seperti manusia.
  5. Metonimia, yaitu kiasan pengganti nama.
  6. Sinekdoke, yaitu bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang penting untuk benda itu sendiri.
  7. Allegori, ialah cerita kiasan atau lukisan kiasan, merupakan metafora yang dilanjutkan.
  1. metrum, yaitu irama yang tetap, menurut pola tertentu.
  2. Ritme, yaitu irama yang disebabkan perntentangan atau pergantian bunyi tinggi rendah secara teratur.
  1. dinamik, yaitu tyekanan keras lembutnya ucapan pada kata tertentu.
  2. Nada, yaitu tekanan tinggi rendahnya suara.
  3. Tempo, yaitu tekanan cepat lambatnya pengucapan kata.
  1. rima sempurna, yaitu persama bunyi pada suku-suku kata terakhir.
  2. Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir.
  3. Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak (suku kata sebunyi)
  4. Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau dengan vokal sama.
  5. Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan).
  6. Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris yang sama atau baris yang berlainan.
  7. Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata.
  8. Rima disonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapaat pada huruf-huruf mati/konsonan.
  1. rima awal, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada awal baris pada tiap bait puisi.
  2. Rima tengah, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di tengah baris pada bait puisi
  3. Rima akhir, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di akhir baris pada tiap bait puisi.
  4. Rima tegak yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bait-bait puisi yang dilihat secara vertikal
  5. Rima datar yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada baris puisi secara horisontal
  6. Rima sejajar, yaitu persamaan bunyi yang berbentuk sebuah kata yang dipakai berulang-ulang pada larik puisi yang mengandung kesejajaran maksud.
  7. Rima berpeluk, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama dan larik keempat, larik kedua dengan lalrik ketiga (ab-ba)
  8. Rima bersilang, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama dengan larik ketiga dan larik kedua dengan larik keempat (ab-ab).
  9. Rima rangkai/rima rata, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama pada akhir semua larik (aaaa)
  10. Rima kembar/berpasangan, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama pada akhir dua larik puisi (aa-bb)
  11. Rima patah, yaitu persamaan bunyi yang tersusun tidak menentu pada akhir larik-larik puisi (a-b-c-d)
  1. Lapis bunyi (sound stratum)
  2. Lapis arti (units of meaning)
  3. Lapis obyek yang dikemukakan atau “dunia ciptaan”
  1. Lapis implisit
  2. Lapis metafisika (metaphysical qualities)                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         Lihat sumber aslinya di: https://iniwebhamdan.wordpress.com/2012/05/17/pengertian-puisi-dan-unsur-unsurnya/

Tidak ada komentar: