lebih lengkap silahkan berjunung kehalaman : https://iniwebhamdan.wordpress.com/2012/05/17/pengertian-puisi-dan-unsur-unsurnya/
Selanjutnya dikutip dari sumber diatas untuk memahami puisi terdapat beberapa hal yang harus dikuasai :
- Citra penglihatan, yaitu citraan yang timbul oleh penglihatan atau berhubungan dengan indra penglihatan
- Citra pendengaran, yaitu citraan yang timbul oleh pendengaran atau berhubungan dengan indra pendengaran
- Citra penciuman dan pencecapan, yaitu citraan yang timbul oleh penciuman dan pencecapan
- Citra intelektual, yaitu citraan yang timbul oleh asosiasi intelektual/pemikiran.
- Citra gerak, yaitu citraan yang menggambarkan sesuatu yanag sebetulnya tidak bergerak tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak.
- Citra lingkungan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-gambaran selingkungan
- Citra kesedihan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-gambaran kesedihan
- perbandingan (simile), yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain dengan mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, sebagai, bak, seperti, semisal, umpama, laksana, dll.
- Metafora, yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain tanpa mempergunakan kata-kata pembanding.
- Perumpamaan epos (epic simile), yaitu perbandingan yang dilanjutkan atau diperpanjang dengan cara melanjutkan sifat-sifat perbandingannya dalam kalimat berturut-turut.
- Personifikasi, ialah kiasan yang mempersamakan benda dengan manusia di mana benda mati dapat berbuat dan berpikir seperti manusia.
- Metonimia, yaitu kiasan pengganti nama.
- Sinekdoke, yaitu bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang penting untuk benda itu sendiri.
- Allegori, ialah cerita kiasan atau lukisan kiasan, merupakan metafora yang dilanjutkan.
- metrum, yaitu irama yang tetap, menurut pola tertentu.
- Ritme, yaitu irama yang disebabkan perntentangan atau pergantian bunyi tinggi rendah secara teratur.
- dinamik, yaitu tyekanan keras lembutnya ucapan pada kata tertentu.
- Nada, yaitu tekanan tinggi rendahnya suara.
- Tempo, yaitu tekanan cepat lambatnya pengucapan kata.
- rima sempurna, yaitu persama bunyi pada suku-suku kata terakhir.
- Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir.
- Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak (suku kata sebunyi)
- Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau dengan vokal sama.
- Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan).
- Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris yang sama atau baris yang berlainan.
- Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata.
- Rima disonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapaat pada huruf-huruf mati/konsonan.
- rima awal, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada awal baris pada tiap bait puisi.
- Rima tengah, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di tengah baris pada bait puisi
- Rima akhir, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di akhir baris pada tiap bait puisi.
- Rima tegak yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bait-bait puisi yang dilihat secara vertikal
- Rima datar yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada baris puisi secara horisontal
- Rima sejajar, yaitu persamaan bunyi yang berbentuk sebuah kata yang dipakai berulang-ulang pada larik puisi yang mengandung kesejajaran maksud.
- Rima berpeluk, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama dan larik keempat, larik kedua dengan lalrik ketiga (ab-ba)
- Rima bersilang, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama dengan larik ketiga dan larik kedua dengan larik keempat (ab-ab).
- Rima rangkai/rima rata, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama pada akhir semua larik (aaaa)
- Rima kembar/berpasangan, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama pada akhir dua larik puisi (aa-bb)
- Rima patah, yaitu persamaan bunyi yang tersusun tidak menentu pada akhir larik-larik puisi (a-b-c-d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar